welcome to my blog

Selasa, 08 November 2011

bertualang ke air terjun dwi warna sibolangit medan

     Di sini saya akan berbagi informasi tentang salah satu tempat wisata yang cukup menyenangkan di daerah Sumatera Utara. Tempat kali ini yang kita bahas adalah Wisata Air Terjun Dwiwarna yang terletak di kawasan bumi perkemahan Sibolangit sekitar 2 jam dari kota Medan. Dari bumi perkemahan Sibolangit itu, kita harus menempuh lagi dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1,5 jam melewati hutan belantara.
     Saya pergi bersama sahabat-sahabat saya dengan menyewa sebuah mobil dari Kota Medan. Kami berangkat siang hari sepulang kuliah . Perjalanan menuju Sibolangit cukup menyenangkan terutama pada saat kita memasuki wilayah perbukitan. Dimana nantinya kita akan jumpai pemandangan kota Medan dari atas bukit walaupun sedikit terhalang oleh pepohonan disekitarnya. Sebelum melakukan perjalanan ada baiknya kita menyiapkan perbekalan yang cukup, karena pada saat kita melakukan perjalanan menuju air terjun tersebut kita tidak akan menjumpai orang-orang yang berjualan barang-barang kebutuhan disana (namanya juga hutan,,hee). Jangan menggunakan pakaian yang ribet saat hendak berwisata kesana. Gunakanlah pakaian yang biasa digunakan untuk hiking atau semacamnya karena anda akan "berlumpur ria" saat hendak menuju air terjun tersebut.
     Setelah mobil kami memasuki wilayah perkemahan Sibolangit, Kami pun memarkirkan mobil di tempat pos pemberhentiannya karena perjalanan selanjutnya harus kami tempuh dengan berjalan kaki. Di tempat pos tersebut sudah ada pemandu wisata yang dapat memandu kita untuk menuju air terjun itu dan tentunya dengan biaya sewa pemandunya. Untuk keselamatan, ada baiknya kita menyewa pemandu karena perjalanan menuju air terjun Dwiwarna cukup jauh dan melewati hutan belantara yang kalau kita tidak berhati-hati, kita bisa tersesat. Setelah melakukan negosiasi dengan pemandu wisata terlebih dahulu kami melakukan doa bersama sebelum memasuki areal hutan. Pertama kali memasuki hutan, kami melewati parit-parit kecil yang dialiri air dari pegunungan. 


Perjalanan diteruskan dengan melewati pepohonan yang lebat beserta lumpur. Terkadang kami melewati sungai kecil yang berbatu, namun pada saat itu sungainya tidak sedang dialiri air jadi kami bisa melewati dengan mudah.
     Perjalanannya cukup jauh dan memakan waktu sekitar 1,5 jam. Samar-samar saya mendengar suara serangga hutan dibalik pepohonan. Jalannya pun berupa tanah basah yang berlumpur dan juga terkadang kalau kita tidak hati-hati maka kita bisa tersandung akar-akar pohon yang besar. Selain itu, saya juga menjumpai beberapa pohon yang tumbang karena faktor usia pohon yang sudah tua. Kami juga melewati pinggir jurang dimana kami bisa melihat sungai yang berada di bawah.  Jalan yang kami lewati begitu terjal dan cenderung naik turun. Saya pun berpegangan pada akar-akar apabila jalan tersebut sedang menanjak atau menurun. Karena bila tidak berpegangan kita bisa terpleset dan terjatuh cukup tinggi. Saya menyarankan untuk menggunakan sepatu atau sandal khusus hiking, karena bila menggunakan sandal biasa akan membuat kita kepayahan berjalan karena akan terkena lumpur dan bisa-bisa sandal kita putus. 









     Kami pun sering berhenti sesaat untuk sekedar beristirahat dan sekaligus menunggu rombongan yang tertinggal dibelakang. Pemandu wisata kami memang sudah lama jadi pemandu disitu. Dia pun terus-terusan mengawasi rombongan kami baik yang di depan maupun yang tertinggal di belakang untuk berjaga-jaga jangan sampai ada yang tersesat dan terpisah dari rombongan.. Sesaat sebelum kami sampai ke air terjun, kami melewati turunan tebing yang cukup curam sehingga untuk turun disediakan tali untuk berpegangan.



     Kami pun turun dengan susah payah karena harus membawa beban tas dan perbekalan Saya berpikir kalau kami sudah dekat dengan air terjun Dwiwarna, namun ternyata kami masih harus melakukan perjalanan lagi yang cukup jauh.
     Dengan susah payah kami menempuh perjalanan yang cukup jauh ini .Setelah sekian lama melalui perjalanan yang cukup panjang, akhirnya kami sampai pada air terjun yang kami tuju. Pertama kali melihat saya sangat kagum dengan keindahannya. Air terjun yang berwarna putih bercampur dengan warna biru laut sangat menggugah mata saya. 


 





     Saya pun langsung mengabadikan momen-momen disana dengan kamera telepon genggam. Sebagian yang lain ada yang langsung mandi di dekat air terjun sekaligus berfoto-foto bersama. Saya pun mencoba untuk merasakan langsung air pegunungan ini dan ternyata airnya sangat dingin sekali sehingga kaki saya langsung ngilu bila berlama-lama di dalam air. Walau dingin begitu, ada juga beberapa teman yang berendam dan berenang di dekat air terjun (salut!!!). Sesaat kemudian kami pun makan bekal yang kami sudah persiapkan sebelumnya. Walaupun cuma sekedar nasi bungkus dan makanan ringan kami cukup puas dengan bekal yang kami bawa. Karena di situ tidak ada tempat sampah maka bekas bungkus dari makanan kami itu, kami kumpulkan di tempat api unggun supaya dimusnahkan dengan cara dibakar.


     Setelah puas menikmati keindahan alam air terjun Dwiwarna. Kami pun bergegas pulang karena langit pun juga sudah mendung. Tak jauh dari lokasi air terjun, Perjalanan dengan rute yang sama kami lewati dengan hati.dan terus mengabadikan momen ini, .ahahahah cukup seru dan menegangkan deh pokoknya...
     Akhirnya sampailah kami pada base camp dan hujan pun juga telah reda. Di base camp terdapat kamar mandi untuk bersih-bersih dan berganti pakaian. Kami pun pulang dari tempat itu disaat hari telah gelap. Walau dengan kondisi tubuh yang cukup kelelahan namun kami pulang dengan senyum ceria dan membawa sejumlah cerita seru yang dapat dibagikan dengan teman lainnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar